Ketegangan di Timur Tengah kembali memanas setelah Israel melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Sanaa, Yaman, pada hari Senin (27/5). Serangan ini memicu kecaman luas, terutama karena salah satu targetnya adalah pesawat sipil yang dijadwalkan membawa jemaah haji ke Mekkah.
Sumber lokal melaporkan bahwa ledakan besar mengguncang area sekitar bandara pada dini hari. Serangan tersebut merusak sebagian fasilitas bandara dan menyebabkan kepanikan di antara staf serta calon penumpang. Beberapa laporan menyebutkan bahwa pesawat yang menjadi target sudah dalam persiapan akhir untuk mengangkut jemaah haji dari Yaman menuju Arab Saudi.
Otoritas penerbangan sipil di Sanaa mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia. “Israel tidak hanya menyerang infrastruktur sipil, tetapi juga mengancam keselamatan warga yang hendak menjalankan ibadah suci,” kata seorang pejabat bandara.
Belum ada konfirmasi resmi dari pihak Israel terkait motif serangan ini. Namun, pengamat link medusa88 internasional menduga serangan tersebut merupakan bagian dari ketegangan regional yang semakin kompleks, terutama mengingat hubungan Yaman dan kelompok Houthi dengan Iran.
Kementerian Haji dan Umrah di Yaman segera mengalihkan jemaah ke bandara alternatif demi memastikan mereka tetap bisa berangkat ke Tanah Suci. Masyarakat internasional, termasuk beberapa organisasi hak asasi manusia, mendesak PBB untuk menyelidiki insiden ini dan mendorong gencatan senjata demi menjaga keselamatan warga sipil.
Insiden ini menambah panjang daftar konflik yang melibatkan fasilitas sipil, dan sekali lagi menunjukkan bagaimana konflik bersenjata dapat mengorbankan kegiatan ibadah yang seharusnya berlangsung damai.